Sel menyerupai kota-kota kecil yang memiliki struktur dan fungsi masing-masing. Seperti berbagai struktur dalam sebuah kota, sel memiliki beberapa bagian berbeda yang bekerja sama untuk membantu sel tumbuh, membagi, dan menjalankan tugasnya dalam tubuh. Dengan menggunakan pencitraan sel 3-D, para peneliti akan dapat melihat detail yang lebih jelas pada struktur-struktur tersebut, serta memahami bagaimana struktur-struktur itu beroperasi dalam tiga dimensi.
Salah satu hal paling menakjubkan tentang pencitraan sel 3D adalah bahwa hal itu memungkinkan para ilmuwan melihat hal-hal yang sebelumnya tidak pernah bisa mereka lihat. Ini mirip dengan melihat gambar sel di buku biologi — sebuah citra datar, dua dimensi, seperti selembar kertas. Namun dengan perkembangan pencitraan 3D, para ilmuwan dapat menggambar gambar detail sel yang mengungkap struktur-strukturnya dalam tiga dimensi, seolah-olah mereka melihat sebuah model kota dari atas.
Di masa lalu, para peneliti hanya dapat mempelajari sel dengan mengamati mereka dalam dua dimensi di bawah mikroskop. Hal ini telah membatasi sejauh mana mereka dapat memahami organisasi dan perilaku sel. Namun, dengan pengembangan pencitraan sel 3D, para peneliti kini mulai dapat mengamati keindahan kompleksitas keragaman arsitektural yang sebelumnya tersembunyi dari pandangan.
Melalui penggunaan teknologi pencitraan canggih, termasuk mikroskopi konfokal dan perangkat lunak rekonstruksi 3D, para peneliti dapat membuat model sel 3D yang akurat. Ini merupakan perubahan besar bagi dunia sains, karena memungkinkan pemodelan struktur nyata dalam sel dengan lebih tepat, serta mempelajari bagaimana struktur-struktur tersebut berperilaku dan berinteraksi satu sama lain secara dinamis dan menyerupai keadaan hidup.

Sel adalah struktur yang sangat kompleks dengan lusinan komponen beragam yang bekerja sama untuk menjalankan peran tertentu. Dengan menggunakan mikroskopi-sel 3D, para ilmuwan kini dapat langsung memvisualisasikan detail struktur dengan tingkat ketelitian yang menakjubkan. Para peneliti dapat melihat ke dalam sel pada tingkat molekuler dengan menggunakan mikroskopi canggih, seperti pencitraan fluoresensi dan mikroskopi elektron.
Sel menyerupai bagian-bagian kecil dari sebuah teka-teki yang disusun bersama untuk membentuk gambaran utama kehidupan. Pencitraan 3D beresolusi tinggi memungkinkan para peneliti menggunakan pencitraan 3D beresolusi tinggi untuk mengungkap rahasia biologi sel—serta memahami bagaimana bagian-bagian teka-teki ini saling menyatu. Dari nukleus—yang berisi instruksi genetik bagi sel—hingga mitokondria—yang menghasilkan energi bagi sel—setiap komponen memiliki peran penting dalam mempertahankan kehidupan dan kesehatan sel.
Dengan memeriksa sel dalam tiga dimensi, para ilmuwan dapat mempelajari bagaimana sel membagi, tumbuh dan berdiferensiasi sehingga sel dapat menjalankan tugas-tugas tertentu dalam tubuh. Dengan tingkat detail gambar biologi sel ini, akan menjadi pemicu bagi penemuan-penemuan revolusioner dalam bidang kedokteran dan biologi yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dunia.